Dekai, semuwaberita.com – Kepala Suku Seradala, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Tenny Anosanov, meminta pemerintah daerah setempat untuk sementara menghentikan aktivitas penambangan emas di wilayah tersebut guna menjamin keamanan masyarakat.
Permintaan tersebut disampaikan Tenny dalam keterangan persnya di Dekai, Senin, (14/04/2025).
Menurutnya, Distrik Seradala terdiri dari empat suku, yakni Kopkaka, Korowai, Bese, dan Momuna. Di wilayah suku-suku inilah terdapat aktivitas penambangan emas ilegal, yang menjadi lokasi jatuhnya korban dalam serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Ops Damai Cartenz 2025 dan aparat gabungan TNI-Polri yang telah melakukan evakuasi jenazah dari lokasi pendulangan. Semuanya berjalan dengan baik,” ucapnya.
Ia mengimbau, agar pemerintah daerah dapat memastikan situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo benar-benar kondusif sebelum mengizinkan kembali aktivitas tambang.
“Ini penting agar tidak ada lagi korban jiwa seperti yang terjadi saat ini,” katanya.
Apresiasi juga disampaikan, Simon Ulungge selaku Kepala Suku wilayah Yali Anggruk.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 dan aparat gabungan TNI-Polri yang telah melakukan evakuasi korban pembunuhan oleh KKB. Ia menilai proses evakuasi berjalan baik berkat kerja sama seluruh pihak.
“Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi. Untuk itu, kami berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. Aktivitas penambangan kami minta dihentikan sampai situasi kamtibmas benar-benar kembali normal,” kata Simon.
Ia mengingatkan, kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2023. Saat itu, pihaknya telah memperingatkan pemerintah dan masyarakat agar menghentikan aktivitas tambang ilegal demi keselamatan bersama. Namun, kini insiden tragis kembali terulang.
Untuk diketahui total jenazah pendulang yang berhasil dievakuasi sebanyak aparat gabungan sebanyak 15 jenazah yang ditemukan dari sejumlah lokasi pendulangann.(irn)