Jayapura, semuwaberita.com - Mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas menyusul adanya rencana aksi unjuk rasa terkait pernyataan viral Wali Kota Jayapura pada Jumat (20/06/2025) besok, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh atau panik.
Imbauan ini disampaikan Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen kepada wartawan di Jayapura, Kamis (19/06/2026) sore.
Kapolresta mengatakan bahwa, klarifikasi Bapak Wali Kota Jayapura Abisai Rollo sudah disampaikan, sehingga diharapkan dengan hal tersebut kiranya dapat mengendalikan situasi Kamtibmas di Kota Jayapura tetap kondusif.
"Statemen atau klarifikasi Bpak Wali Kota sudah disampaikan, kita berharap itu bisa menjadi rujukan untuk kita semua bersama menjaga Kamtibmas di Kota Jayapura," harapnya.
Lebih lanjut Kapolresta menyatakan, pihaknya tetap menjaga kemungkinan tak terduga yang akan terjadi dengan menyiagakan 300 personelnya, sementara itu untuk backup dari Polda Papua baik Direktorat Samapta, Brimob termasuk TNI juga akan dilibatkan.
"Sejauh ini belum ada surat permohonan ijin keramaian yang masuk di Polresta Jayapura Kota. Pihak Kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para Tokoh Intelektual bisa menyampaikan kepada warganya masing-masing bahwa permasalahan ini sudah diklarifikasi oleh Bapak Wali Kota Jayapura," ujarnya.
Masyarakat diminta untuk tetap beraktifitas normal seperti biasanya dengan tidak mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh isu-isu yang beredar.
"Tentunya bila ada kegiatan besok, massa aksi tidak diperkenannkan untuk melakukan long march, semuanya di tempat masing-masing, saran kami perhitungkan kembali karena agenda Bapak Wali Kota yang kini berjalan ialah turun kampung," pungkas Kapolresta AKBP Fredrickus.
Sebelumnya, beredar selebaran seruan aksi demo tolak Rasisme yang akan digelar Jumat besok, dengan titik kumpul di Perumnas 3 Waena, Expo, Lingkaran Abepura dengan sasaran unras di kantor Wali Kota Jayapura.
Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo mendadak jadi perbincangan hangat setelah memberikan pernyataan yang dinilai diskriminatif dan menyinggung hati masyarakat Papua khususnya dari wilayah adat pegunungan.(irn)
