Sugapa, semuwaberita.com – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan energi listrik di seluruh daerah, khususnya di Tanah Papua.
Hal ini dibuktikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kelistrikan antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya yang berlangsung di Kantor Bupati Intan Jaya, Rabu (09/07/2025). Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dan General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar.
Melalui PKS ini, selanjutnya akan dilakukan Serah Terima Operasi (STO) sehingga PLN dapat mengambil alih pengelolaan dan operasional pembangkit serta jaringan listrik yang ada di Kabupaten Intan Jaya yang saat ini masih dioperasikan secara mandiri oleh pemerintah daerah.
Inventarisasi awal aset kelistrikan yang akan diserahterimakan operasinya kepada PLN, meliputi 1 unit Mesin Pembangkit dengan daya 508 kW, 1 unit Trafo Step Up dengan daya 630 kVA, Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3,55 km, 5 Gardu Distribusi dengan daya 100 kVA, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 6,59 km, serta sarana pendukung lainnya.
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, menyampaikan apresiasi atas sinergi antara pemerintah daerah dan PLN yang bertujuan meningkatkan pelayanan listrik bagi masyarakat.
Menurutnya, kehadiran PLN membawa semangat baru dan perubahan, menjadikan fasilitas kelistrikan semakin bisa diandalkan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak yang terlibat. Betul-betul daerah kita ini sangat membutuhkan (listrik). Hampir 17 tahun kita tidak menikmati penerangan. Dengan kerja sama ini semoga masyarakat bisa menikmati penerangan. Saya juga mengucapkan terima kasih kehadiran Bapak Gubernur, Bapak General Manager PLN beserta jajarannya yang berkenan hadir disini dan membawa perubahan,” ujar Aner.
Sementara itu, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan dukungannya terhadap peningkatan layanan kelistrikan di Papua Tengah.
"Saya meminta Kabupaten Intan Jaya, Pemerintah Provinsi Papua Tengah, dan PLN untuk berkolaborasi. Dalam waktu seminggu ke depan, Bapak GM PLN bisa menyampaikan estimasi biaya, dan saya akan memastikan dukungan yang diperlukan. Saya juga akan mengupayakan penyediaan panel surya agar listrik dapat menyala 24 jam," ungkap Meki Nawipa.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, menyampaikan optimisme PLN dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk mewujudkan visi ‘Papua Tengah Terang’.
"Kami memahami bahwa mewujudkan 'Papua Tengah Terang' bukanlah tugas yang mudah, terlebih dengan tantangan seperti dinamika keamanan di beberapa wilayah di Papua. Namun, kami percaya bahwa dengan dukungan dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat, kita akan mampu mengatasi kendala tersebut," kata Diksi.
Menurutnya, ini adalah wujud komitmen bersama PLN dan Pemerintah Daerah untuk melayani kelistrikan masyarakat lebih baik lagi di masa depan.
"Bagi kami, hadirnya listrik bukan sekadar penerangan rumah, melainkan dukungan terhadap kualitas pendidikan anak-anak agar dapat belajar malam hari, dan juga menjadi simbol penerangan suatu daerah yang menarik investor, menggerakkan roda perekonomian, serta meningkatkan taraf kesejahteraan," tuturnya.
Diksi menambahkan, ke depan PLN memiliki roadmap jangka panjang untuk melistriki seluruh masyarakat di Tanah Papua.
Saat ini, di Kabupaten Intan Jaya, akses listrik baru tersedia selama 12 jam, yakni pada pukul 8 pagi hingga 2 siang untuk mendukung aktivitas perkantoran, serta digunakan sebagai penerangan pada pukul 6 sore hingga 12 malam.
Tentu saja, secara bertahap, layanan kelistrikan untuk 200 pelanggan di Intan Jaya akan terus ditingkatkan hingga menyala satu hari penuh.(adv)