JAKARTA, semuwaberita.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen menegaskan di awal kepemimpinannya akan memfokuskan pada peningkatkan SDM (sumber daya manusia) terutama SDM di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan Infrastruktur.
“Dalam 100 hari pertama, kami akan memperkuat pembangunan SDM Papua, terutama melalui peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan. Setelah itu, pembangunan infrastruktur akan kami dorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” tegas Gubernur Papua, Matius Fakhiri didampingi Wagub Aryoko Rumaropen dan Jubir Mari-Yo, Muhammad Rifai Darus dalam konferensi pers usai pelantikan.
Seperti diketahui, Presiden RI, Prabowo Subianto secara resmi melantik Matius Fakhiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk masa jabatan 2025–2030. Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, (08/10/2025).
Selain peningkatan SDM dan Infrastruktur, dalam 100 hari kerja pertama, Gubernur Fakhiri juga menegaskan akan melakukan reformasi birokrasi dan pengelolaan keuangan. Dalam hal ini akan melakukan evaluasi terhadap kinerja birokrasi dan tata kelola pemerintahan provinsi.
“Saya akan bekerja dengan siapa pun yang siap berkomitmen membangun Papua. Tidak ada istilah orang saya atau kelompok tertentu. Semua harus profesional dan berorientasi pada hasil,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. “Dana yang diberikan negara harus dikelola dengan jujur, transparan, dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Papua,” tegasnya.
Dalam konferensi pers, Gubernur Fakhiri juga mengajak seluruh masyarakat Papua untuk kembali bersatu pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ia juga bersyukur bahwa penyelenggaraan seluruh tahapan Pilkada dapat berjalan dengan baik, aman dan tertib.
“Kami bersyukur kepada Tuhan karena seluruh proses Pilkada Papua dari tahun 2024 hingga 2025 dapat berjalan lancar. Hari ini kami resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua masa jabatan 2025–2030,” ucapnya.
Mantan Kapolda Papua ini menegaskan, masa kompetisi politik telah berakhir, dan kini saatnya seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan untuk membangun Papua tanpa sekat perbedaan.
“Kami mengajak semua pihak masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan generasi muda untuk kembali mempererat tali persaudaraan. Tidak ada lagi kubu-kubuan, karena kami adalah pemimpin bagi seluruh rakyat Papua,” ajaknya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang mungkin tersinggung selama masa kampanye. “Atas nama pribadi, tim, dan relawan, kami mohon maaf jika ada perkataan atau tindakan yang kurang berkenan. Mari kita buka lembaran baru dan bersama-sama membangun Papua yang damai dan sejahtera,” ucapnya.(irn)