Jakarta, semuwaberita.com — Gubernur Papua, Matius Fakhiri bertandang ke Kementerian Pertanian di Jakarta dan bertemu langsung dengan Menteri Andi Amran Sulaiman berserta jajaran, Senin (13/10/2025).
Pertemuan bukan hanya sekedar silaturahmi Gubernur dan Wagub Papua yang baru dilantik, tetapi lebih pada kebangkitan baru bagi pertanian dan perkebunan Papua, sektor yang selama ini menyimpan potensi besar, namun belum tergarap secara optimal.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat di ruang kerja Menteri Pertanian, kedua pemimpin itu sepakat bahwa Papua tidak boleh lagi hanya dikenal karena kekayaan laut dan hasil tambangnya. Dengan kekayaan lahan yang luas dan subur, Papua memiliki peluang besar menjadi pusat produksi pangan Indonesia Timur.
Gubernur Mathius Fakhiri menegaskan, arah pembangunan Papua kini difokuskan untuk memperkuat ekonomi berbasis rakyat, terutama melalui peningkatan produksi pertanian di tiga wilayah prioritas yaitu Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom. Ketiganya dinilai strategis karena memiliki potensi lahan yang memadai dan sumber daya manusia yang siap dikembangkan.
“Kami ingin rakyat Papua menikmati hasil dari tanahnya sendiri. Dengan dukungan pemerintah pusat, sektor pertanian akan menjadi tulang punggung ekonomi baru di Papua,” ujar Gubernur Fakhiri.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Papua dalam pengembangan empat komoditas unggulan: padi, kakao, kopi, dan sagu.
Program tersebut akan didukung dengan pencetakan 10.000 hektare lahan sawah baru, serta peningkatan infrastruktur seperti bendungan dan irigasi di Kabupaten Jayapura.
Dukungan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tetapi juga diarahkan untuk membangun rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir.
Pemerintah daerah berencana mendorong pendirian pabrik pengolahan hasil pertanian agar produk-produk Papua bisa memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar nasional.
“Dengan adanya industri hilir dan pelatihan SDM lokal, kami berharap masyarakat Papua tidak hanya menjadi petani, tetapi juga pelaku usaha yang mandiri,” tambah Fakhiri.
Pertemuan ini menjadi simbol kuat dari sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mengubah paradigma pembangunan Papua. Dari ketergantungan pada sektor ekstraktif, kini beralih menuju pembangunan berkelanjutan berbasis pangan dan perkebunan.
"Dengan semangat kolaborasi tersebut, saya berharap Papua mulai menapaki jalannya menuju kemandirian ekonomi, di mana masyarakatnya bukan hanya penonton, tetapi menjadi aktor utama dalam pembangunan dan pengelolaan kekayaan alamnya sendiri," pungkas mantan Kapolda Papua ini.(irn)