Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya (kedua dari kiri) memimpin diskusi dengan para pemangku kepentingan saat Kunjungan Kerja Reses di Manokwari, Papua Barat (27/10/2025)/foto:Humas PLN

PLN Siap Wujudkan Pemerataan Akses Energi di Papua Barat dengan Memperkuat Sinergi Lintas Sektor

Manokwari, semuwaberita.com – Upaya pemerataan akses energi di Provinsi Papua Barat terus menjadi fokus utama melalui sinergi lintas sektor antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Hal tersebut terlihat dengan terselenggaranya Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi XII DPR RI di Hotel Aston Niu Manokwari, Papua Barat, Senin (27/10/2025) lalu.

Kunjungan kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mendengar langsung masukan, tantangan, dan rencana strategis dari seluruh pemangku kepentingan di daerah.

“Kita ingin mengetahui dan mendapat masukan dari PLN terkait dengan bagaimana problematika ketenagalistrikan yang ada di Papua Barat. Sementara itu di Komisi XII DPR RI kami tentunya ingin memastikan bahwa hal-hal yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, kemudian terkait rencana-rencana ketenagalistrikan dapat berjalan dengan baik di Papua Barat,” ungkap Bambang. 

Sementara itu, dukungan dari sisi regulasi dan strategi nasional juga disampaikan oleh Plt. Direktur Pembinaan Ketenagalistrikan Strategis Kementerian ESDM RI, Eri Nurcahyanto. Dia menyampaikan bahwa secara umum kondisi kelistrikan secara nasional dalam kondisi baik, terlihat dari pasokan daya yang cukup serta tidak ada defisit termasuk di Provinsi Papua Barat.

Sistem kelistrikan Papua Barat terbagi menjadi tiga sistem utama yaitu Manokwari, Bintuni dan Wasior dengan total daya mampu sekitar 65 MW (Megawatt) dan beban puncak sebesar 44 MW sehingga kondisi pasokan dalam kondisi cukup dengan cadangan sekitar 21 MW. 

“Sesuai dengan RUPTL PLN, direncanakan akan ada tambahan pembangkit di Papua Barat sebesar 153 Megawatt dengan porsi 65 persen atau 100 Megawatt menggunakan pembangkit gas dan kita akan optimalkan sekitar 39 Megawatt menggunakan PLTS.” papar Eri.

Acara berlangsung melalui serangkaian pertemuan resmi, yang diisi dengan penyampaian sambutan, paparan dan diskusi strategis, serta penegasan komitmen dari masing-masing pihak. 

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Arsyadany Ghana Akmalaputri, menegaskan kesiapan perusahaan untuk memperkuat infrastruktur dan keandalan pasokan listrik di Papua Barat. Ia juga menekankan peran strategis listrik dalam pembangunan daerah.

“Momentum pertemuan ini tentunya akan menjadi wadah penting untuk saling berdialog, bertukar pandangan, dan memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga legislatif, dan juga PLN dalam memastikan pemerataan akses energi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua. Kami meyakini bahwa kehadiran listrik ini juga tidak sekadar penerangan saja, tetapi merupakan penggerak utama bagi peningkatan taraf hidup, pendidikan, dan juga kegiatan ekonomi masyarakat di seluruh pelosok Papua,” ujar Arsyadany.

Pertemuan ini diharapkan dapat mengidentifikasi tantangan serta merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Dengan adanya koordinasi yang kuat antara legislatif, regulator, BUMN, dan pemerintah daerah, akselerasi pembangunan infrastruktur energi di Tanah Papua diyakini dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.(rilis)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media