MAKASSAR, semuwaberita.com -- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Fak-Fak (IPMAFAK) Papua Barat di Kota Makassar mengaku kecewa atas sikap apatis Pemda Fak-Fak terhadap kehidupan pelajar dan mahasiswa di perantauan di tengah pandemi Covid-19.
Aktivis Organisasi Daerah (Organda) Fak-Fak untuk Makassar, Rano Karno Pattiran mengaku selama pandemi Pemda Fak-Fak tidak memberikan bantuan apapun bagi pelajar dan mahasiswa Fak-Fak di Makassar baik berupa bansos sembako ataupun bantuan langsung tunai.
"Kami terus menunggu dengan pemkab Fak-Fak soal bantuan tetrhadap mahasiswa, bagaiamana menutupi kebutuhan. Selama ini belum ada (bantuan). Selama ini kami pakai uang operasional organisasi untuk adakan Bama (bahan makanan)," jelas Rano Karno Pattiran, Rabu (26/08/2020) di sebuah warung kopi di bilangan Perintis Kemerdekaan.
Lanjut Rano, bantuan kebutuhan pokok justru datang dari pemerintah setempat. Padahal kata Rano, sudah beberapa kali mahasiswa Fak-Fak meminta bantuan namun tidak ada realisasi hingga saat ini.
"Kalau dari pemerintah setempat, ada dari walikota, berupa beras, mie, kampus untuk mahasiswanya, kapolda sulsel dan kapolrestabes makassar yang berikan bantuan yang sama," lanjut Rano.
Menurut Rano, kebutuhan paling mendesak bagi mahasiswa Fak-Fak di Makassar adalah bahan makanan pokok. Apalagi kata dia, organisasi daerah mahasiswa Fak-Fak di Makassar masih ngontrak alias belum permanen.
"Yah kami mahasiswa Fak-Fak sangat kecewa sekali dengan pemda (Fak-Fak) karena sebagaimana yang dijelaskan oleh bapak Jokowi bahwa harus ada sekian persen dana covid ke masyarakat dan mahasiswa tapi itu tidak transparan oleh pemda," pungkas Rano.
Sekedar informasi, jumlah pelajar dan mahasiswa asal Papua Barat yang tengah menjalani studi di Kota Makassar saat ini mencapai tiga ribu orang yang tersebar di sejumlah kampus. Jumlah tersebut di dominasi mahasiswa asal Kabupaten Fak-Fak.(Mardianto)