SENTANI, semuwaberita.com – Pandemi covid-19 berdampak pada hampir semua sektor. Salah satunya sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Jayapura. Dimana untuk memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan China, pemerintah Provinsi Papua telah mengeluarkan kebijakan pembatasan akses keluar masuk orang di Papua dan menetapkan status tanggap darurat. Akibatnya, sejumlah hotel dan restoran di Kabupaten Jayapura terpaksa merumahkan karyawannya.
Hingga saat ini, terdapat ratusan karyawan hotel di Kabupaten Jayapura yang sudah dirumahkan. Bahkan diperkirakan jumlahnya akan bertambah, mengingat saat ini jumlah pasien corona terus menunjukkan peningkatan
Ketua Perhimpinan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jayapura, Bambang Zulhadi, ST, mengatakan, sejak sebulan terakhir kunjungan tamu tidak ada, sehingga akomodasi wisata terutama hotel juga tidak ada pemasukan. Bahkan, secara bertahap banyak hotel merumahkan karyawannya. Meski dirumahkan, para karyawan yang dimaksud akan kembali bekerja setelah situasi kembali normal.
“Ya, hotel pada tutup sementara karena tidak ada tamu. Kemudian 90 persen hotel di Kabupaten Jayapura ini rata-rata tamunya adalah tamu transit dari daerah luar yang datang melalui bandara dan pelabuhan. Jadi dalam situasi ini terpaksa Hotel yang terdampak, Karyawan dirumahkan,” jelas Bambang Zulhadi ketika dikonfirmasi semuwaberita.com, belum lama ini
Dia menjelaskan, jumlah tamu hotel per harinya terus alami penurunan drastis bahkan sampai tidak ada sama sekali
“Terus kita dari pihak hotel mau bayar para karyawannya dengan apa. Jangankan untuk bayar gaji, untuk biaya operasional saja kita sudah pusing seperti bayar tagihan listrik dan lain-lain. Kalaupun ada hotel yang masih buka, itu hanya untuk berjaga-jaga saja,” tutur pria yang juga aktif di organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.
Apalagi kata Bambang, ditambah adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi Papua soal penutupan bandara dan pelabuhan untuk sementara waktu bagi penumpang masuk dan keluar, secara otomatis akan berimbas ke dunia perhotelan. Juga adanya imbauan dari Pemerintah Kabupaten Jayapura, yang mana masyarakat diminta untuk isolasi mandiri di rumah, termasuk pembatasan jam layanan bagi pelaku usaha yang hanya boleh dilakukan dari pagi hingga pukul 14.00 WIT (jam 2 siang).
“Jadi kami tidak pernah keluarkan instruksi untuk tutup, situasi yang terjadi ini karena dampak dari kebijakan pemerintah demi mencegah mewabahnya virus Corona di Kabupaten Jayapura. Dan, mudah-mudahan situasi bisa cepat kembali normal. Meski begitu, saya mendukung kebijakan pemerintah daerah soal ini untuk upaya pencegahan Covid-19,” tukasnya
Soal merumahkan karyawan hotel, juga dibenarkan oleh Wawan Kuswantoro salah seorang karyawan di Hotel Ratna Manunggal Sentani. Ia dirumahkan untuk sementara waktu, karena hotel tempatnya bekerja sepi tamu. Meski begitu, dirinya tetap mendapat tugas jaga malam dilakukan bergantian dengan karyawan lain.
“Setelah situasi membaik kita bisa kembali bekerja, ini cuma sementara waktu saja kita dirumahkan kok. Memang sekarang sepi sekali tamu hotel, biasanya tiap hari ada 10 kamar hotel yang terisi. Tapi sekarang karena ada virus Corona, kamar pada kosong semua,” katanya. (Irfan)