Sentani,semuwaberita.com– Selama kurang lebih tiga pekan hentikan penerbangan ke Bandara Nop Goliath Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, maka sejak hari ini, Rabu, 05 April 2023, Maskapai Trigana Air kembali membuka penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura tujuan Dekai, Yahukimo.
Untuk diketahui, penerbangan sempat dihentikan akibat adanya teror penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Adapun keputusan ini diambil oleh Manajemen Trigana Air setelah mendapat jaminan keamanan dari pemerintah daerah dan aparat keamanan TNI-Polri yang bertugas di Yahukimo.
"Setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan, kami mendapatkan jaminan keamanan sehingga hari ini kami kembali terbang untuk melayani masyarakat Dekai,” kata Deputi Area Menager Trigana Air Papua, Ahmad Irwan Rochendi kepada wartawan di Sentani, Rabu siang.
“Dari hasil koordinasi itu, aparat keamanan siap melakukan pengamanan di area bandara tepatnya di runway 25 dan runway 07 saat pesawat masuk ke Bandara Dekai,” ungkap Irwan.
Menurut ia, jika penerbangan tidak dilanjutkan maka akan berdampak pada pelayanan masyarakat yang mengandalkan transportasi udara.
“Dari sisi kepentingan masyarakat, kalau kami tidak terbang kesana maka mobilisasi masyarakat sangat terkendala. Selain itu, dengan tidak adanya pesawat cargo membuat harga bahan pokok disana mengalami kenaikan. Itu yang menjadi pertimbangan menajemen untuk membuka kembali penerbangan menuju Dekai,” terangnya.
Irwan menambahkan, penerbangan menuju Dekai menggunakan pesawat ATR 42-500 dengan kapasitasnya 45 penumpang.
“Kita kembali terbang ke Yahukimo dengan pesawat ATR 42-500 berkapasitas 45 penumpang dan terbang setiap hari. Sementara kondisi pesawat yang ditembak sudah diperbaiki dan siap beroperasi dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pesawat Boeing milik Trigana Air IL 222 seri 300 dengan nomor penerbangan PK-YSC ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu, 11 Maret 2023 lalu. Akibatnya satu peluru menembus badan pesawat dan seorang penumpang terluka akibat serpihan kursi pesawat.(Irn)
