Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Anis Telenggen, paman Co-Pilot pesawat SAM Air, Levi Telenggen

Evakuasi Korban Pesawat SAM Air Kembali Tertunda, Keluarga: Kami Siap Bantu Jika Diperlukan

Jayapura, semuwaberita.com - Memasuki hari ketiga pencarian korban pesawat SAM Air yang alami kecelakaan menabrak tebing di pegunungan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan belum membuahkan hasil.

Kondisi medan yang sulit, menyulitkan tim evakuasi gabungan personil SAR dan Kopasgat ini, untuk bisa mencapai titik lokasi jatuhnya pesawat.

Dari pantauan di Posko Krisis Senter kantor PT. SAM Air Sentani, Senin (26/7/2023) sore, tampak beberapa keluarga dari korban Co-Pilot Levi Telenggen tetap setia menunggu informasi terbaru, terkait perkembangan pencarian korban.

Anis Telenggen, paman dari Levi Telenggen saat ditemui wartawan mengaku, sudah sejak pesawat dinyatakan hilang kontak pada Jumat (23/06/2023) pekan lalu hingga hari ini, ia bersama keluarga lainnya terus memantau perkembangan dengan mendatangi posko krisis senter.

Ia mengaku sedih dan prihatin, karena memasuki hari ketiga belum ada kepastian terkait nasib keponakannya.

Meski begitu, ia tetap mempercayakan sepenuhnya proses pencarian dan evakuasi kepada Tim SAR gabungan yang telah dibentuk.

"Harapan kami semoga korban segera berhasil ditemukan. Kami akan terus koordinasi ke perusahaan SAM Air, untuk mengetahui setiap perkembangannya," ucapnya dengan mata berkaca kaca.

Anis Telenggen juga meminta dukungan doa dari keluarga dan juga masyarakat Papua pada umumnya, agar proses ini dapat berjalan lancar.

"Kami keluarga memang menyadari bahwa lokasi jatuhnya pesawat berada di medan yang cukup sulit untuk diakses. Sehingga kami mempercayakan sepenuhnya kepada Tim yang telah dibentuk untuk proses  pencarian dan evakuasi," ujarnya.

Siap Bantu

Meski begitu, lanjut Anes, dari pihak keluarga pun siap membantu jika diperlukan. "Karena keluarga kami yang ada di Wamena itu, mereka sebenarnya sudah siap untuk membantu proses  evakuasi. Namun karena belum direspon dari pihak Tim SAR, sehingga sekarang posisi masih di Yalimo," ungkapnya.

"Kami terus jalin komunikasi dengan teman-teman di Yalimo dan masyarakat di sana, mereka akan lihat kondisi alam seperti apa dulu. Mereka minta jika diijinkan, mereka di drop gunakan heli ke lokasi terdekat, kemudian nanti mereka jalan kaki menuju lokasi jatuhnya pesawat," sambungnya.

Direktur Utama PT.SAM Air, Wagus Hidayat berharap proses evakuasi bisa segera terlaksana. "Kami mohon doanya,"  pintanya.

Dayat menjelaskan, dari informasi yang didapat dari Tim SAR, Senin pagi tadi kembali sebanyak 6 personil gabungan SAR dan Kopasgat telah berhasil diturunkan, untuk membantu tim yang sudah lebih dulu ada di lokasi. Meski sampai sore tadi, kedua tim kabarnya belum bisa mencapi titik lokasi jatuhnya pesawat.

"Tadi pagi sudah diturunkan lagi satu tim dan juga keperluan logistik, alat pemotong kayu dan beberapa tabung portable. Namun memang, tim ini sampai sore ini belum berhasil mencapai titik lokasi jatuhnya pesawat," jelasnya.

"Kita berharap evakuasi bisa berjalan dengan maksimal, mohon dukungan doanya," pintanya lagi.

Ia menambahkan, sejak Jumat pekan lalu, pihaknya telah mendirikan posko krisis senter, untuk membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak keluarga maupun lainnya terkait perkembangan dari proses  pencarian dan evakuasi korban pesawat SAM Air.

Termasuk dibuka posko Ante Mortem oleh tim Bid Dokkes  Polda  Papua yang bertujuan untuk mengumpukan data identitas dari para korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis Caravan milik PT.SAM Air alami kecelakaan menabrak tebing, di Distrik Welarek, Yalimo pada Jumat (23/06/2023) pagi.

Saat itu, pesawat yang diawaki oleh Pilot Capt. Hari Permadi dan Co-pilot Levi Telenggen terbang dari bandara Elelim menuju kampung Poik, Distrik Welarek.

Namun setelah terbang kurang lebih 7 menit, pesawat dikabarkan hilang kontak. Pesawat ditemukan pada pukul 4 sore di lokasi tebing curam dengan kondisi hancur dan terbakar. (Irn)

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media