Jayapura, semuwaberita.com – Tim SAR Gabungan tidak menemukan kotak hitam atau black box pesawat SAM Air PK-SMW, yang alami kecelakaan menabrak tebing di pegunungan Yalimo, Papua Pegunungan
Kasubsi Operasi dan Siaga SAR Jayapura, Marinus Ohoirat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/06/2023) sore mengatakan, karena tidak ditemukannya kotak hitam pesawat, sehingga Tim SAR Gabungan yang sebelumnya tinggal di lokasi untuk melanjutkan pencarian, usai mengevakuasi enam jenazah korban, telah ditarik kembali ke Wamena, Jayawijaya, pada Rabu pagi.
“Untuk kotak hitam pesawat hilang sehingga pencarian tidak dilanjutkan,” ujarnya.
Marinus menduga bahwa kotak hitam pesawat terlepas dari ekor pesawat saat kecelakaan terjadi.
“Dugaan kita bahwa kotak hitam terlepas dari badan pesawat saat kecelakaan terjadi. Tim SAR di lapangan sudah berupaya melakukan pencarian, tapi tidak ditemukan,” jelasnya.
Dengan demikan, maka seluruh personil SAR gabungan di lokasi pun ditarik menuju ke Wamena.
“Tadi pagi seluruh personil SAR berjumlah 12 orang sudah dijemput menggunakan helikopter ke Wamena. Kita bersyukur semua personel dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder terkait yang membantu proses pencarian dan evakuasi terhadap enam korban pesawat Sam Air yang jatuh di hutan Yalimo, Papua Pegunungan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi pesawat SAM air ini. Tuhan yang maha Esa akan membalas semua kerja keras ini,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis Caravan milik PT.SAM Air alami kecelakaan menabrak tebing, di Distrik Welarek, Yalimo pada Jumat (23/06/2023) pagi.
Saat itu, pesawat yang diawaki oleh Pilot Capt. Hari Permadi dan Co-pilot Levi Telenggen dan membawa penumpang yaitu Petrus Kepno, Ebet Halerohon, Roni Halerohon dan Tromina Halerohon, terbang dari bandara Elelim menuju kampung Poik, Distrik Welarek.
Namun setelah terbang kurang lebih 7 menit, pesawat dikabarkan hilang kontak. Pesawat ditemukan pada pukul 4 sore di lokasi tebing curam dengan kondisi hancur dan terbakar.
Evakuasi korban sempat terkendala medan yang sulit dan cuaca ekstrem, sehingga baru berhasil dilakukan pada Selasa (27/06). Proses evakuasi dan pencarian korban dilaksanakan Tim SAR gabungan yang terdiri dari 6 personil SAR dan 6 personil Kopasgat.(Irn)