Left Sidebar
Left Sidebar
Featured News
Right Sidebar
Right Sidebar

Foto : Tokoh muda Papua Willem Wandik,SE,M,Si,saat meresmikan studio rekaman milik Grup Oyandi Voice di Koya, Kota Jayapura, Minggu (28/6/2020)/Diskominfo Puncak

Willem Wandik Siap Bantu Pembangunan Studio Rekaman untuk Seniman Musik di Papua

JAYAPURAsemuwaberita.com - Tokoh muda Papua Willem Wandik,SE,M,Si, memberikan apresiasi atas bakat, talenta tarik suara anak-anak asli Papua. 

Bahkan dirinya siap mensponsori pembangunan studio rekaman bagi seniman musik Papua, guna menjadi sarana rekaman bagi para seniman dunia tarik suara di Papua, untuk lebih banyak berkreasi, sehingga tidak perlu rekaman di Jakarta.

Bahkan Willem juga mendorong agar dana Otsus alangkah baiknya dimanfaatkan juga untuk membantu pengembangan dunia seni dan budaya di Papua. Sebab menurutnya, seni budaya merupakan harga diri orang Papua.

Demikian diungkapkan Willem saat meresmikan studio rekaman milik Grup Oyandi Voice, di kawasan Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Minggu (28/6/2020).

Studio rekaman ini dibangun oleh salah satu seniman Nelius awaki.

Penobatan 

Dalam acara peresmian studi rekaman, Willem Wandik dinobatkan sebagai Pembina salah satu asli Papua Grup Konak Papua.

Acara peresmian studio rekaman ini dihadiri oleh para penyayi senior asli Papua, misalnya Mechu Imbiri, Grup Trio Cartenz Cornelis Rumbairusi, dan beberapa Grup asli Papua seperti Konak Papua, personil Trio Papua, Eyuser, sanggar seni Honong Waena, dan beberapa grup asli Papua lainnya.

Hal menarik,  dimana Willem yang menjabat juga sebagai Bupati Puncak ini sempat terinspirasi dari pembangunan studio rekaman.

Dirinya siap  membantu seniman khususnya dunia tarik suara di Papua, dengan membantu pembangunan studio rekaman yang lebih besar dan megah, guna menunjang kreasi para penyanyi asli Papua ini.

“Orang Papua ini punya seni dan budaya, punya lagu-lagu daerah yang memiliki nilai filosofi yang tinggi. Namun mereka minim sponsor, sehingga dengan apa adanya saya ikut terlibat. Kami rencana ke depan membantu pembangunan gedung studio rekaman yang lebih besar lagi," ungkap Willem, seperti dikutip dari rilis Diskominfo Puncak

Menurut Willem, Papua mempunyai dana Otsus, alangkah baiknya sebagian dana itu digunakan untuk membantu seniman asli Papua ini

Lanjut Willem Wandik, seni tarik suara ini merupakan aset Papua dan aset Negara, bahkan bisa menjadi aset pendapatan bagi keluarga seniman Papua, ketika mereka melakukan rekaman.

Bagi Willem, potensi-potensi inilah yang perlu untuk dibantu, dibina oleh pemerintah Provinsi Papua, dan Kabupaten Kota di Papua.

“Penyayi Papua ini punya banyak potensi, hanya mereka kesulitan akan rekaman yang butuh biaya besar, harus ke Jakarta, ini merupakan pergumulan mereka, sehingga saya dengan apa yang ada pada saya, siap untuk membantu pembangunan studio rekaman yang lebih besar," tegas Willem

Pergumulan

Sementara itu pendiri Studio Rekeman Oyandi Voice, Nelius Awaki, menjelaskan pendirian  studi ini, bertolak dari pergumulan dirinya, sebagai penyayi di Papua, ketika mau rekaman harus ke Jakarta, membutuhkan biaya yang besar, sehingga dirinya dengan berbagai keterbatasan, dengan dibantu oleh  beberapa sponsor, akhirnya membangun studio rekaman ini. Sehingga seniman Papua bisa lebih banyak berkreasi di studi ini.

“Alat-alat rekaman di set up sama dengan studi rekaman di Jakarta, kalau rekaman di studio rekaman Oyandi voice, sama saja rekaman di Jakarta, Oyandi punya lebel izin produksi sendiri maupun brand label, siapa saja bisa rekaman disini, sudah ada izin produki,” tegansnya

Sementara itu, penyayi senior Papua dari Grup Trio Cartenz Cornelis Rumbairusi menyambut gembira pendirian studio rekaman ini. Apalagi dihadiri dan diresmikan langsung oleh salah satu tokoh Papua Willem Wandik.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak seniman Papua khususnya dunia tarik suara untuk lebih banyak berkreasi dan melakukan rekaman di studio ini, tidak perlu lagi ke Jakarta, karena membutuhkan biaya yang besar.

“Mari datang rekaman di studio ini, saya masuk saja sebentar, saya nilai sudah cukup lengkap, jadi jangan ke Jakarta, kita bangga, studio ini milik anak Papua,”ajaknya.(Iriani)

 

Copyright © Semuwaberita.com | Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media