Dekai, semuwaberita.com – Tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz dan Kepolisian Yahukimo melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penganiayaan berat terhadap 2 warga sipil di Jalur 1, Kompleks Angguruk Paradiso, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Sabtu (08/11/2025).
Peristiwa penganiayaan terhadap Berberdion Taneladian (36 tahun) dan Soleman Ebenhaiser Liu (30 tahun) terjadi pada Kamis (06/11/2025). Keduanya mengalami luka cukup parah usai dibacok tiga orang pelaku yang diduga kuat simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Berberdion mengalami luka di kepala dan pergelangan tangan kiri, sementara Soleman terkena luka di punggung kirinya. Keduanya kini telah menjalani perawatan intesif di RS Dekai.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku berjumlah 4 orang, satu diantaranya bernama Lipet Sobolim alias Cocor Sobolim tewas dilumpuhkan oleh aparat gabungan yang melakukan pengejaran usai kejadian.
Lipet Sobolim yang juga memiliki nama lain Junior Bocor Sobolim diketahui adalah Komandan Batalyon Semut Merah dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap Yahukimo. Tiga pelaku lain hingga saat ini masih dalam pengejaran.

Tim gabungan dari Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yahukimo kemudian menggelar olah TKP di kawasan Pasar Baru, Distrik Dekai, untuk menyusun rangkaian kejadian, mengumpulkan bukti-bukti, dan memperkuat proses penyidikan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa kegiatan olah TKP ini dilakukan untuk mendapatkan data faktual yang dapat memperjelas proses hukum terkait insiden tersebut.
“Kami melakukan olah TKP ini untuk memastikan setiap bukti dan fakta yang ada di lapangan dapat diverifikasi. Langkah ini penting guna mendukung proses penyelidikan dan penuntutan,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menambahkan bahwa selama proses olah TKP, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang diamankan meliputi sebilah parang yang digunakan pelaku, sandal biru sebelah kiri, potongan kulit kepala korban, sepasang sandal berwarna oranye merk Swallow, serta kain Bali bermotif Rastafarian yang bercak darah,” jelasnya.

Semua barang bukti tersebut kini telah diamankan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Pihak berwenang juga menegaskan akan terus memantau perkembangan kasus dan memberikan informasi terbaru kepada keluarga korban serta masyarakat umum.
“Kami mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi tambahan atau identitas pelaku lain agar segera melapor ke pihak kepolisian,” imbaunya.
Kasus ini menjadi perhatian serius aparat keamanan di Yahukimo, mengingat keterlibatan kelompok KKB dalam kejadian ini. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap motif serta kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam peristiwa ini.(rilis)









