JAYAPURA, semuwaberita.com - H-3 Jelang hari pemungutan suara Pilkada serentak 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Keerom mulai melakukan pendistribusian logistik dan alat kelengkapan pemungutan suara kepada panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat Distrik dan kelurahan.
“Sesuai jadwal hari ini tanggal 7 Desember 2020, kami KPU sudah mulai melakukan pergeseran distribusi logistik dari tingkat KPU Kabupaten Keerom ke TPS terjaauh yang hanya bisa diakses dengan pesawat udara,”ucap Ketua KPU Kabupaten Keerom, Melianus Gobay, Senin (7/12/2020).
Disampaikan Melianus Gobay, pendistribusian hari ini dilakukan ke Distrik Towe dan Distrik Keisnar. Dalam pendistribusian ini, KPU bekerjasama dengan Polres Keerom serta dari Bawaslu Kabupaten Keerom.
“Kami tadi sudah mendistribusikan logistik Pilkada ke beberapa TPS ya, terutama TPS terjauh dan sulit di jangkau yakni ke TPS Distrik Towe dan Keisnar. Logistik dikirim melalui Bandara Sentani, dan sisa menunggu jadawal penerbangan,”katanya.
Lanjut dia, untuk distrik yang bisa dijangkau melalui jalur darat, yaitu ke Distrik Keisnar dengan jumlah 5 TPS, Distrik Towe ke 6 TPS, Distrik Yaffi ke 7 TPS, Distrik Web ke 7 TPS, dan Distrik Waris ke 9 TPS. Sedangkan untuk Distrik Senggi terdapat 11 TPS dan Distrik Arso Timur ke 15 TPS.
Sementara distrik lainnya seperti Distrik Arso, Distrik Skanto, Distrik Arso Barat, dan Distrik Mannem, proses pendistribusian logistik Pilkada akan dilakukan pada tanggal 8 Desember 2020, atau pada H-1, dengan terget pada pukul 18.00 semua logistik sudah siap di masing masing TPS atau kantor distrik terdekat.
“Untuk pendistribusian APD, kami lakukan bersamaan dengan pendistribusian logistik Pilkada yang tersebar di 185 TPS se-Kabupaten Keerom,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Keerom, Natalia Yonggom menjelaskan, proses pendistribusian logistik Pemilu menjadi perhatian khusus bagi petugas Bawaslu Keerom, terutama didaerah yang jauh.
“Kita lakukan pengawasan melakat baik itu, melalui panitia pengawas distrik dan TPS, ini untuk mencegah adanya berbagai potensi gangguan, maupun potensi kecurangan pada saat pemungutan suara di TPS,”ungkapnya. (Aman)
