Jayapura, semuwaberita.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua membuka program magang industri ke Eropa bagi mahasiswa jurusan teknik semester 4, dan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah mengikuti jenjang D2.
Ketua Umum Kadin Papua, Ronald Antonio kepada wartawan di Jayapura, Minggu (20/08/2023) lalu mengatakan, program ini bertujuan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia khususnya di Papua.
Oleh karena itu, pihaknya akan segera mengagendakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk mendiskusikan sekaligus merencanakan kegiatan perekrutan.
"Program magang di Eropa selama 2 tahun dengan penghasilan tiap bulan sekitar Rp20-25 juta. Bahkan seluruh biaya makan minum, transportasi dan tempat tinggal ditanggung penuh oleh perusahaan dimana peserta belajar sekaligus berlatih kerja," terang Antonio.
Ia mengaku, untuk Provinsi Papua mendapat jatah 1.000 orang, sehingga pihaknya memanfaatkan sisa waktu di tahun 2023 ini, untuk mempersiapkan proses perekrutan yang melibatkan Pemerintah Provinsi.
"Jadi bagi adik-adik yang ingin magang di Eropa seperti di Jerman, Ceko akan dibantu oleh Kadin Provinsi Papua. Namun yang harus diingat, proses perekrutan dan persyaratan tetap ada. Paling utama harus menguasai bahasa asing," jelasnya.
Menurut Ronald, Kadin Indonesia sudah ada agenda kerjasama (MoU) dengan salah satu perguruan tinggi teknik di Papua, hanya saja baru bisa dilakukan pada Oktober 2023. Selebihnya Kadin akan menunggu respon dari Pemerintah Provinsi Papua untuk jalankan program itu.
"Ini merupakan peluang yang sangat baik dan tidak boleh dilewatkan dalam rangka memajukan pendidikan maupun ekonomi generasi Papua yang ingin bekerja di luar negeri atau di tempat yang lebih layak," tuturnya.
"Intinya, tujuan kami (Kadin) ingin adik-adik yang di bangku kuliah bisa segera mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah," sambung Antonio.
Mengenai persyaratan pendaftaran, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kadin Indonesia, yang jelas akan ada seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi setiap mahasiswa.
"Tahun ini kita persiapkan perekrutan, dan tahun depan akan mulai pengiriman. Jadi saya berharap ini bisa direspon cepat oleh Pemerintah Provinsi Papua. Dari magang ini, setiap mahasiswa akan menerima upah tanpa harus keluarkan biaya apapun," pungkasnya.(Irn)