Biak, semuwaberita.com - Bakal Calon Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen mengikuti langsung proses Verifikasi Faktual tentang Keaslian Orang Asli Papua (OAP) yang dilaksanakan Majelis Rakyat Papua (MRP), bertempat di Rumah adat Byak, Aidoram, jalan Majapahit Kabupaten Biak Numfor, Kamis, 05 September 2024.
Kegiatan Verifikasi Faktual oleh Pansus Pilkada MRP ini disaksikan oleh para Mananwir/Ketua Adat wilayah Papua, Biak, Kampung, Distrik, Ketua LMA Biak, dan Ketua Adat marga Rumaropen serta perwakilan perempuan.
Ketua MRP, Nerlince Wamuar mengatakan, Verifikasi Faktual ini dilakukan merujuk pada UU Otonomi khusus bahwa MRP mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan persetujuan terkait keaslian OAP bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
"Jadi setiap 5 tahun Pilkada Gubernur, MRP punya tugas untuk melaksanakan verifikasi ini, kami MRP telah membentuk pansus Pilkada," tegasnya.
Pilkada Papua kali ini diikuti dua bakal pasangan calon yaitu paslon Mathius Derek Fakhiri - Aryoko Rumaropen dan Benhur Tomi Mano - Yeremias Bisay.
"Tim Pansus Pilkada MRP telah turun ke empat titik, yaitu ke Mappi untuk Verifikasi calon Gubernur, Mathius Fakhiri, lalu tim juga turun ke Kepulauan Yapen untuk calon Wakil Yeremias Bisay dan di Kota Jayapura untuk calon Gubernur, Benhur Tomi Mano, serta di Biak untuk calon Wakil Gubernur, Aryoko Rumaropen," sebutnya.
Khusus untuk Verifikasi faktual yang telah dilakukan kepada calon Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, ungkap Nerlince, pihaknya telah menerima masukan dari pihak adat dan juga keluarga terkait keaslian orang Papua.
Verifikasi yang telah dilakukan yaitu ada tiga hal yaitu terkait silsilah keluarga, kepemilikan hak ulayat serta pengetahuan budaya dan bahasa dari seorang Aryoko Rumaropen.
"Ini sudah kami lakukan, kami mendapat masukan dan informasi baik dari yang bersangkutan (Aryoko Rumaropen), dari orang tua dan juga Dewan Adat, dimana semua telah menyatakan bahwa bapak Aryoko Rumaropen adalah benar benar adalah orang asli Papua yang berasal dari Biak," tegasnya.
"Tindak lanjutnya setelah tahapan verifikasi faktual ini, nantinya kami akan bawa dalam rapat pleno MRP," sambungnya.
Terima Kasih
Bakal calon Wakil Gubernur, Aryoko Rumaropen menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak MRP yang sudah menjalankan tugas sesuai ketentuan perundangan.
"Kami sampaikan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota MRP yang tergabung dalam pansus Pilkada juga kepada seluruh tokoh adat di Biak serta seluruh keluarga yang sudah hadir dalam kesempatan ini untuk bisa memberikan dukungan terhadap kerja kita bersama mendukung kerja MRP sebagai lembaga kultural masyarakat Papua," ucapnya.
Sementara itu, mewakili keluarga, Mananwir Rumaropen (Ketua Adat Marga Rumaropen) Yunus Rumaropen secara tegas menyatakan Aryoko Rumaropen asli berasal dari Biak, anak dari pasangan Albert Rumaropen dan Sarah Korwa.
Ia juga memiliki kepemilikan hal ulayat yang berada di wilayah Kota Biak.
"Jadi hak ulayat yang kami sampaikan itu adalah hak kolektif, walaupun dia jauh di Jayapura tetapi sesuai nama marga Rumaropen, dia juga punya hak ulayat," tegas Yunus yang merupakan kakek dari Aryoko Rumaropen.
Sementara itu terkait pengetahuan bahasa dan budaya, ungkap Yunus, Aryoko Rumaropen memang anak asli Biak, namun karena besar di daerah lain sehingga bahasa ibu memang kurang fasih untuk diucapkan.
"Tapi dalam bahasa sehari hari, ia mampu memahami. Termasuk terkait budaya seperti acara gunting rambut, tindik telinga, acara minang, itu semua sudah dilakukan karena dia sendiri anak adat," jelasnya.
"Jadi jelas dia anak adat biak, marga Rumaropen yang memiliki hak ulayat sehingga sudah tidak diragukan lagi keasliannya, apalagi tadi juga sudah ditegaskan oleh Ketua ketua adat wilayah (Mananwir)," tegas Yunus.
Ketua Dewan Adat Byak Provinsi Papua, Mananwir Beba Yan Pieter Yarangga menegaskan, dari dua syarat yang menjadi indikator MRP yaitu Silsilah keluarga dan kepemilikan hak ulayat sudah dipenuhi oleh Aryoko Rumaropen, hanya saja terkait budaya dan bahasa menurutnya, harus dimaklumi bahwa saat ini seluruh rakyat Papua bahkan Indonesia mengalami yangg dinamakan degradasi kebudayaan.
"Kita bersyukur di Biak ini masih ada yang tahu bahasa, pengetahuan adat. Coba suku lain di Indonesia sudah kehilangan," katanya.
Menurutnya dengan majunya Aryoko Rumaropen dalam kontestasi Pilkada Provinsi Papua ini adalah satu pergumulan khususnya bagi masyarakat adat Biak Saireri.
"Oleh sebab itu jangan sia siakan kesempatan ini, pilih saja Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen," tegasnya.**